PADANG, CAKRAWALASUMBAR.COM, Universitas Negeri Padang (UNP) gelar acara UNP Basongket di Auditorium UNP Kamis (14/12)2023). Acara UNP Basongket ini merupakan agenda pamungkas dari Dies Natalis Universitas Negeri Padang ke-69 Tahun 2023. Kegiatan ini juga memecahkan Rekor MURI dalam memakai ikat kepala bermotif songket.
Dalam sambutan Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph, sangat salut dan mendukung upaya serta spirit keluarga besar UNP untuk memecahkan Rekor MURI dalam memakai ikat kepala bermotif songket.
"secara kuantitatif kegiatan ini memang dihitung berbasis jumlah peserta yang ikut tetapi yang lebih urgensi secara kualitatif adalah wujud dari kecintaan anak negeri Minangkabau dalam pelestarian budayanya sendiri, juga sebagai ikon pakaian tradisional untuk memperkuat identitas budaya atau kearifan lokal orang Minang itu sendiri makin kuat" ungkap Ganefri.
Kegiatan ini mengerahkan minimal sebelas 11 ribu sivitas akademika UNP termasuk alumni, dan mitra.
"kita berupaya akan pecahkan rekor MURI yang saat ini dipegang oleh Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang dengan jumlah 9.600 orang. Kita hanya akan memecahkan rekor MURI kategori Ikat kepala songket saja, sebagaimana ketentuan oleh manajemen MURI", lanjut Ganefri.
Dengan UNP Basongket ini Ganefri berharap kegiatan ini bermakna dan menjadi bagian dari mempromosikan budaya dan mendukung program pendidikan Keminangkabauan di tingkat SD dan SMP yang telah gencar dilakukan oleh beberapa Kabupaten/ Kota di Sumbar dalam enam bulan terakhir ini. Dengan keharusan bagi siswa untuk memakai pakaian tradisional berupa tingkuluak (bagi perempuan) dan deta (bagi laki-laki) pada salah satu hari dalam satu minggu.
Secara akademik di UNP terdapat Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) yang intens mengembangkan songket melalui kajian ilmiah oleh dosen dan mahasiswa dengan melaksanakan pembelajaran dan melakukan riset. Acara ini juga dihadiri oleh Mufida Jusuf Kalla dan juga dianugerahi Ibu Singket.
"Momentum acara UNP Basongket hari ini kita juga menganugerahi Ibu Songket kepada Ibu Mufida Jusuf Kalla sebagai “Ibu Songket Sumatera Barat”, sebagai dasar pemberian ini didasarkan atas kajian dari Tim Riset Program Studi S1 Pendidikan Tatabusana Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang", lanjut Ganefri.
Mufida dinilai memang sebagai orang Minangkabau yang banyak berkiprah di rantau mendampingi suami beliau Bapak Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia (Periode 2004-2009 dan 2014-2019).
"Kecintaan beliau pada tenunan songket beliau pakai sehari-hari dalam agenda formal kenegaraan dan nonformal pada acara-acara sosial kemasyarakatan, sehingga songket terpromosikan ke dalam dan luar negeri. Selain itu ibu Mufida juga seorang kolektor songket yang intens dalam mengumpulkan jenis motif atau model songket", sambung Ganefri.
Komitmen dan kecintaan itulah Mufida dalam pengembangan usaha Songket melalui Yayasan Kriya Minangkabau di kampung halaman beliau di Nagari Tiga Jangko Kabupaten Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar terutama dalam pengembangan sektor kerajinan, terutama kain tenun, sejak tahun 2018.
Yayasan ini telah melakukan berbagai program pendidikan, pemberdayaan pengembangan motif kain tenun songket, dan mengajak tokoh-tokoh perantau untuk mengembangkan songket seperti pakProf. Fasli Djalal, Syahrul Ujud dan sebagainya.
"Ijinkan kami juga menyampaikan penghargaan tinggi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dukungan, atas turut sertanya mensukseskan kegiatan ini, khususnya panitia pelaksana, sivitas akademika UNP, mitra UNP pada saat ini", lanjut Ganefri.
****
0 Komentar