Ilustrasi (SHUTTERSTOCK)
Jakrata, Cakrawalasumbar.com— Virus Covid-19 terus mengalami mutasi, di antaranya yang baru yakni varian Mu. Bahkan, varian Mu ini oleh World Health Organization (WHO) telah masuk ke dalam Varian of Interest (VoI) dan disebu kebal vaksin. Apakah lebih ganas dari varian Delta ?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski belum terdeteksi masuk ke Indonesia, varian Mu juga harus menjadi perhatian. Namun, varian Mu masih tergolong VoI, berbeda dengan varian Delta yang oleh WHO telah masuk ke dalam Varian of Concern (VoC).
“Adanya Variant of Interest MU ini memang juga harus menjadi sesuatu yang kita perhatikan. Tetapi bahwa varian MU ini masih tergolong variant of interest, jadi yang harus kita perhatikan lebih utama adalah varian Delta,” jelas Nadia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (4/9/2021).
Nadia pun menjelaskan varian Delta yang telah masuk ke dalam list WHO sebagai VoC ini artinya secara bukti ilmiah, varian ini telah terbukti meningkatkan penularan, memperparah tingkat kesakitan ketika terinfeksi, juga mempengaruhi efikasi vaksin Covid-19.
“Karena varian Delta tadi saya sampaikan bahwa dia sudah masuk di dalam varian of concern artinya secara bukti ilmiah memang dia meningkatkan penularan, memperparah tingkat penyakit, mempengaruhi vaksinasi dan juga bisa mempengaruhi respons daripada pengobatan,” ungkap Nadia.
Nadia juga mengatakan bahwa varian Delta saat ini yang paling mendominasi. Selain di Indonesia, di seluruh dunia pun telah mendominasi dalam 60 hari terakhir ini. Bahkan, di Indonesia 96% virus Covid-19 yang tersebar adalah dari varian Delta.
“Kurang lebih ya hampir 96% varian Covid-19 ataupun jenis virus Covid-19 yang beredar di negara kita ini adalah varian Delta,” katanya dilansir Sindonews. (8/sk)
0 Komentar