Jakarta, Cakrawalasumbar.com,+ Pengamat politik, Ubedilah Badrun menyarankan PDIP meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran citranya semakin buruk terkait penanganan pandemi Covid-19.
Menurut dia, hal ini dikatakan sekaligus merespons sikap partai yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang saat ini terlihat sedang mencoba jaga jarak dari Jokowi.
Seperti diketahui, Ketua DPR RI yang juga putri Megawati, Puan Maharani beberapa kali kedapatan melontarkan kritik-kritik tajam ke Presiden Jokowi. Baca Juga: Kritik Telak untuk Megawati: Cuek dengan Maraknya Nepotisme dan Korupsi, Sikapnya Permisif!
“Jika jaga jarak ini menguntungkan PDIP maka hal yang mungkin PDIP akan meninggalkan Jokowi,” ujarnya, dilansir RMOL, Sabtu (7/8/2021) pekan lalu.
Namun, ia menilai sikap PDIP akan berubah jika Jokowi memenuhi keinginan PDIP untuk mereshuffle Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya, citra Jokowi semakin buruk lantaran secara politik kebijakan Jokowi dalam penanganan Covid-19 telah keliru sejak awal.
Sebab, ia melihat Jokowi sebagai Kepala Negara telah mengabaikan perintah UU 6/2018 Pasal 53 dan Pasal 55.
Karena itu, ia menilai Jokowi berpotensi diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden.
“Tentu saja Jokowi berpotensi diberhentikan dari kedudukannya sebagai Presiden di tengah jalan. PDIP nampak semacam jaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan itu terjadi,” tuturnya.
“Karenanya PDIP nampaknya ingin memberi garis pembatas yang jelas dengan Jokowi. Dengan cara itu PDIP ingin memulihkan citranya yang kini juga makin buruk,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan secara umum rezim Jokowi saat ini mewarisi problem yang sangat membahayakan untuk masa depan negara nantinya.
“Jika itu tidak dilakukan PDIP maka memungkinkan peran itu diambil oleh kekuatan kekuatan oposisi dan PDIP akan mengalami nasib tragis pada kontestasi politik berikutnya ditinggalkan rakyat,” ujarnya.
0 Komentar